Kedungpring Laksanakan Gerakan Pecepatan Pengolahan Tanah
(Rabu, 2/10/2019). Bertempat di Kelompok Tani Rukun Makmur Desa Kedungpring Kecamatan Kemranjen dilaksanakan pengolahan tanah perdana secara simbolis oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Kemranjen.
Kegiatan ini bertujuan agar para petani khususnya di wilayah Kecamatan Kemranjen segera melaksanakan percepatan tanam musim tanam Oktober Maret 2019/2020, sehingga Indek Pertanaman lebih dari 200% dan sebagai antisipasi kekeringan seperti tahun sebelmnya.
Acara di hadiri oleh Kepala Dinas Pertanaian Ketahanan Bangan beserta jajaran, Forkompimcam Kecamatan Kemranjen, Kepala Desa Kedungpring, ketua Gapoktan Desa Kedungpring, Ketua Kelompok Tani Desa Kedungpring, dan Ketua Kelompok Tani Desa Sibrama.
Kepala Dinas Pertanian dan KP Kabupaten Banyumas Widarso dalam sambutannya menyampaikan agar para petani segera melaksanakan pengolahan lahan.
“Terimakasih kepada para petani Desa Kedungpring yang sudah memulai gerakan percepatan tanam, kepada para petani di Desa yang lain jangan sampai ditunda, segera saja menyusul, karena waktu air mengalir di DI Serayu satu tahun hanya 9 bulan saja, terhitung mulai tanggal 15 September 2019 sampai dengan akhir Juni 2020”.
Di Desa Kedungpring juga sudah terdapat Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA) Rukun Makmur yang merupakan pinjaman dari Pemerintah.
Dalam sambutannya Kepala Desa Kedungpring Sugiyono menyampaiakan ucapan terimakasih kepada Pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Ketahan Panganan Kabupaten Banyumas.
“Terimakasih Kepada Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas yang sudah memberikan pinjaman alisintan kepada UPJA Rukun Makmur Desa Kedungpring sehingga pengolahan tanah bisa dilaksanakan dengan cepat” tuturnya..
“Diharapkan kelompok tani bisa lebih kompak dalam melaksanakan budidaya tanaman padi, sehingga bisa mengurangi resiko gagal panen karena serangan hama” imbuhnya lagi.
Panen musim tanam periode April September 2019 kemarin kurang berhasil dikarenakan petani banyak yang tidak sesuaidengan jadwal aliran air dari DI Serayu, keberhasilan panen rata-rata hanya 60 – 75 % dikarenakan faktor kekurangan air.